Minggu, 13 Desember 2015

alat peraga pada materi matriks



Alat peraga adalah alat bantu yang berwujud benda untuk mendidik atau mengajar agar materi pembelajaran mudah dipahami dan dimengeti oleh anak didik (Depdikbud, 1995:24). Alat peraga ini dapat mempermudah, memperjelas, dan member gambaran konkrit tentang materi yang disampaikan. Secara luas, media pendidikan adalah manusia, benda, atau peristiwa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, atau perilaku (Mudlofir, 1986:93).
Alat peraga pada Materi matriks ini ialah guna untuk memudahkan siswa dalam memahami dan membuat siswa memiliki imajinasi yang luas dalam permasalahan belajarnya, dan juga untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi yang sulit kepada siswa agar lebih mudah lagi dlam memahaminya.
Bruner membagi proses belajar siswa menjadi tiga tahap yaitu tahap enaktif, ikonik dan
simbolik.
    1.      Tahap Enaktif
Pada tahap ini, siswa dituntut untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan benda konkrit atau menggunakan situasi nyata bagi para siswa.
    2.      Tahap Ikonik
Setelah mempelajari pengetahuan dengan benda nyata atau benda konkrit, tahap berikutnya adalah tahap ikonik yaitu siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagi perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkrit atau nyata.
   3.      Tahap simbolik
Selain dua tahap diatas masih ada satu tahap lagi yaitu tahap simbolik dimana siswa mewujudkan pengetahuannya dalam bentuk symbol-simbol abstrak.

Dengan kata lain siswa harus mengalami proses berabstraksi. Menurut Bruner, pembelajaran sebaiknya dimulai dengan menggunakan benda nyata lebih dahulu. Karenanya ketika proses pembelajaran matematika berlangsung sudah seharusnya menggunakan model atau benda nyata untuk topik-topik tertentu yang dapat membantu pemahaman siswa.



Berdasarkan teori di atas, siswa SMP merupakan peralihan dari tahap operasional
konkrit menuju ke tahap formal maka dalam membelajarkan matematika kepada siswa masih diperlukan azas peragaan agar pembelajaran menjadi bermakna dalam meningkatkan pemahaman dan daya tarik siswa untuk mempelajarai matematika.
 Kriteria alat peraga
Beberapa kriteria pemilihan alat peraga
a.       Alat peraga dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai kompetensinya oleh siswa
b.       Alat peraga dapat membantu memahami konsep materi pembelajaran dan bukan sebaliknya
c.       Alat peraga mudah diperoleh atau dibuat oleh guru
d.       Alat peraga mudah penggunaannya
e.        Alat peraga disesuaikan dengan tahap berpikir siswa

f.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan kata lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.

Alat
1.      Alat :
a.       gergaji
b.      pensil
c.       palu
d.      penggaris angka
e.       bor
f.       solder
g.      meteran
h.      mistar
i.        tenol
j.        gunting
k.      spidol
     l.        pisau cutter
Bahan
Tulis bahan yang digunakan

    2.      Bahan :
    a.       melamin
    b.      triplek
    c.       paku
    d.      lem kayu
    e.       kayu lampu
    f.       LED
    g.      Lis alumunium
    h.      adaptor
    i.        kabel
    j.        isolasi
    k.      mika (akrilik)
    l.        flannel

ukuran



100 cm x 120 cm
100 cm x 120 cm


K= 360 cm x 3 cm x 1 cm
81buah
360 cm

     10 meter

Cara Pembuatan
Tulis cara pembuatan disini
Adapun cara pembuatan alat peraga “DETORDO 2X2 3X3 SARRUS” adalah sebagai berikut :
   1)      menyiapkan seluruh alat dan bahanyang akan digunakan
   2)      memotong melamin dan triplek dengan ukuran 100 cm x 100 cm
   3)       memotong melamin dengan ukuran 7 cm x 7 cm sebanyak 114 buah
   4)       memotong akrilik dengan ukuran 1cm x12 cm sebanyak8 buah
   5)        membuat desain alat peraga
   6)      melubangi melamin pada ukuran 100 cm x 100 cm untuk memasang soket
   7)       memotong soket female dan PCB
   8)       membuat jalur PCB untuk dipasang pada melamin ukuran 7 cm x 7 cm
  9)       membuat soket pada melamin ukuran 100 cm x 100 cm untuk memasang mikaakrilik dan melamin ukuran 7 cm x 7 cm
   10)  memasang lampu LED pada melamin ukuran 100 cm x 100 cm yang telah dilubangi
   11)  memasang dan merangkai komponen kabel dan adaptor pada melamin ukuran 100 cm x 100 cm
   12)  menutuprangkaiankabeldengantriplek
   13)  membuatdekorasi (hiasan)
   14)  membuatsakuuntukelemenmatriks
Cara Penggunaan
Tulis cara Penggunaan disini
Alat ini digunakan untuk  mendeskripsikan konsep determinan ordo 2x2, 3x3 dengan menggunakan aturan Sarrus.
·         Petunjuk kerja :
a)      menghubungkan alat peraga dengan arus listrik
b)      memasangkan papan melamin karakter huruf atau angka (7 cm x 7 cm) sebanyak elemen pada matriks A
c)       memasangkan potongan mika secara diagonal pada matriks A sehingga menyebebkan lampu plus ‘+’ menyala
d)      setelah lampu ‘+’ menyala pasangkan papan karakter huruf atau angka pada elemen sebelah lampu ‘+’ , sesuai karakter pada elemen matriks A yang tertutup mika. Jika lampu diatas karakter menyala maka pemasangan tepat
e)      memasangkan potongan mika secara diagonal pada matriks A sehingga menyebebkan lampu negatif ‘-’ menyala
f)        setelah lampu ‘-‘ menyala pasangkan papan karakter huruf atau angka pada elemen sebelah lampu ‘-’ , sesuai karakter pada elemen matriks A yang tertutup mika. Jika lampu diatas karakter menyala maka peamsangan tepat
g)       bila semua lampu pada hasil determinan matriks A berhasil menyala berarti pemasangan tepat sesuai konsep determinan ordo 2
h)       memasangkan papan melamin karakter huruf atau angka (7 cm x 7 cm) sebanyak elemen pada matriks B dan pada elemen penambahannya sesuai determinan ordo 3 dengan aturan sarrus
i)        memasangkan potongan mika secara diagonal pada matriks B sesuai dengan aturan sarrus sehingga menyebebkan lampu-lampu plus ‘+’ menyala
j)        memasangkan papan karakter huruf atau angka pada elemen sebelah lampu-lampu ‘+’ ,  jika pemasangan sesuai dengan konsep determinan matriks ordo 3 dengan aturan sarrus maka lampu di atas jawaban menyala
k)      memasangkan potongan mika secara diagonal pada matriks B sesuai dengan aturan sarrus sehingga menyebebkan lampu-lampu negatif ‘-’ hidup
l)         memasangkan papan karakter huruf atau angka pada elemen sebelah lampu-lampu ‘-’ , jika pemasangan sesuai dengan konsep determinan matriks ordo 3 dengan aturan sarrus maka lampu di atas jawaban menyala
m)    bila semua lampu pada hasil determinan matriks B berhasil menyala berarti pemasangan tepat sesuai konsep determinan ordo 3 dengan aturan sarrus


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum mbk, sy mau nanya cara buat rangkaian alat peraganya gmn ya mbk, sy jg buat alat peraga kyk bgtu mbk.

    BalasHapus