Alat peraga adalah alat bantu yang berwujud benda untuk mendidik atau
mengajar agar materi pembelajaran mudah dipahami dan dimengeti oleh anak didik
(Depdikbud, 1995:24). Alat peraga ini dapat mempermudah, memperjelas, dan member
gambaran konkrit tentang materi yang disampaikan. Secara luas, media pendidikan
adalah manusia, benda, atau peristiwa yang memungkinkan mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau perilaku (Mudlofir, 1986:93).
Alat peraga pada Materi matriks ini ialah guna untuk memudahkan siswa
dalam memahami dan membuat siswa memiliki imajinasi yang luas dalam
permasalahan belajarnya, dan juga untuk mempermudah guru dalam penyampaian
materi yang sulit kepada siswa agar lebih mudah lagi dlam memahaminya.
Bruner membagi proses
belajar siswa menjadi tiga tahap yaitu tahap enaktif, ikonik dan
simbolik.
1. Tahap
Enaktif
Pada
tahap ini, siswa dituntut untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan
benda konkrit atau menggunakan situasi nyata bagi para siswa.
2. Tahap
Ikonik
Setelah
mempelajari pengetahuan dengan benda nyata atau benda konkrit, tahap berikutnya
adalah tahap ikonik yaitu siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk
gambar atau diagram sebagi perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda
konkrit atau nyata.
3. Tahap simbolik
Selain
dua tahap diatas masih ada satu tahap lagi yaitu tahap simbolik dimana siswa
mewujudkan pengetahuannya dalam bentuk symbol-simbol abstrak.
Dengan kata lain siswa
harus mengalami proses berabstraksi. Menurut Bruner, pembelajaran sebaiknya
dimulai dengan menggunakan benda nyata lebih dahulu. Karenanya ketika proses
pembelajaran matematika berlangsung sudah seharusnya menggunakan model atau
benda nyata untuk topik-topik tertentu yang dapat membantu pemahaman siswa.
Berdasarkan teori di atas,
siswa SMP merupakan peralihan dari tahap operasional
konkrit menuju ke tahap formal maka dalam
membelajarkan matematika kepada siswa masih diperlukan azas peragaan agar
pembelajaran menjadi bermakna dalam meningkatkan pemahaman dan daya tarik siswa
untuk mempelajarai matematika.
Kriteria alat peraga
Beberapa kriteria pemilihan
alat peraga
a.
Alat peraga dipilih sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan tercapai kompetensinya oleh siswa
b.
Alat peraga dapat membantu memahami
konsep materi pembelajaran dan bukan sebaliknya
c.
Alat peraga mudah diperoleh atau dibuat oleh
guru
d.
Alat peraga mudah penggunaannya
e.
Alat peraga disesuaikan dengan tahap
berpikir siswa
f. Penggunaan
alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar-mengajar. Dengan kata lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang
dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai
tinggi.
|